Langit Yang Sendiri

Minggu, 01 Agustus 2010














aku lelah
ketika tak sampai batasku menerka
apa tafsir hujan terhadap pelangi?

siluet bergaris jingga
akar-akar warna merambat
pelan..
dan mengendap kedalam perut cakrawala
sirna..

belum!!
aku masih belum mengerti
sebuah alasan untuk kehilangan
kebahagiaan,
palsu!
semu..

begitu mudahkah?
kau torehkan rona di sudut itu,
lalu membiarkannya kusam
seperti langit yang sebentar lagi kehilangan warna
lalu tersesat,
karena salah menimbang cuaca.

Elegi Sebuah Mimpi

Ketika aku tersesat dalam penjara kata
tak mampu ungkapkan sebait dahaga
dari rindu debu
yang menghamba kepada langit
menunggu hujan
Hilang harapanku,patah
sebaris kalimat hilang
dalam ludah
yang mengecap asin dan pahitnya kenyataan
Getir memang....
bila kau coba selami rasa
dari warna pelangi
dan jingga mata gadis penenun sutra
Aku yang tertinggal dalam kata
Selamanya menjadi cerita...